Resensi Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi

Resensi Novel "Anak Rantau" Karya Ahmad Fuadi

Judul Buku    : Anak Rantau

Penulis          : Ahmad Fuadi

Penerbit        : PT Falcon Interactive

Halaman       : 370 halaman

ISBN             : 978-602-6714-53-4

Ahmad Fuadi adalah seorang penulis yang sudah dikenal banyak orang. Beliau mulai terkenal sejak novel pertamanya yang berjudul Negeri 5 Menara. Novel tersebut merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Beberapa novelnya pun telah diadaptasi menjadi film layar lebar, seperti Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna. Karya fiksinya ini dinilai dapat menumbuhkan semangat anak-anak muda untuk berprestasi. 

Pada kali ini, kita akan merensesi novel karya Ahmad Fuadi yang berjudul Anak Rantau. Novel Anak Rantau pertama kali terbit tahun 2017 lalu. Novel ini mendapat penghargaan Fiksi Terbaik dalam ISLAMIC BOOK AWARD 2019. Saat pertama kali saya membacanya, saya mengira akan menceritakan tentang lika-liku seorang anak rantauan yang jauh dari keluarga. Ternyata, mengisahkan kehidupan seorang anak yang kembali ke kampung halamannya setelah merantau.

Novel ini menceritakan seorang anak yang bernama Donwori Bihepi atau yang sering dipanggil Hepi. Hepi adalah anak SMP Jakarta yang hidup bersama ayahnya yang bernama Martiaz dan juga kakaknya, Dora. Ayahnya adalah perantauan dari tanah Minang yang menetap dan bekerja di Jakarta. Pada suatu hari, Ayahnya menerima rapor Hepi yang tidak ada nilainya alias rapor kosong. Martiaz kecewa dan merasa gagal mendidik anaknya itu. Kemudian, ayahnya mengajak Hepi untuk pergi ke kampung halamannya, yaitu kampung Tanjung Durian. Hepi awalnya sangat senang mendengar kabar akan pergi ke kampung halaman ayahnya tersebut, karena dirinya juga tidak pernah menginjakkan kaki di sana. Namun, beberapa hari tinggal di kampung Tanjung Durian, Hepi ternyata dititipkan kepada kakek dan neneknya. Dia ditinggal ayahnya ke Jakarta, walau ia sudah berlari mengejar dia tetap ditinggal di pinggir jalan saat hendak naik bus. Awalnya ia merasa kecewa sekaligus dendam kepada ayahnya karena ditinggal begitu saja di kampung. 

Meskipun begitu, lama kelamaan Hepi dapat menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan masyarakat di sana. Kini, Hepi menjadi anak rantau yang tinggal di kampung halaman ayahnya. Hepi memiliki tekad untuk mencari uang sendiri agar bisa pulang ke Jakarta dengan tiket pesawat hasil jerih payahnya. Di kampung, Hepi tinggal bersama Datuk Marajo dan Nenek Salisah dan dirinya harus mengikuti aturan kakeknya yang sangat ketat. Hepi juga memiliki dua sahabat yang selalu membantunya, yaitu Attar dan Zen. Selama di Kampung Hepi belajar dan tahu banyak hal, seperti ilmu agama dan petualangan alam. Di akhir petualangannya, Hepi menyadari dan menemukan makna hidupnya yang selalu dipenuhi rasa marah dan dendam pada ayahnya, ternyata itu rindu dalam dirinya dan ketakutan akan ditinggal ayahnya. 

Novel ini memberikan banyak motivasi dan pelajaran dalam hidup kita. Melalui novel ini, kita dapat belajar bahwa kehidupan pedesaan membantu pembentukkan karakter dan budi pekerti seorang anak. Kita juga mengetahui selain pembelajaran formal, anak sangat membutuhkan belajar langsung dengan alam. Dan banyak lagi pelajaran hidup yang dapat diambil dari novel Anak Rantau ini. 

Setiap novel pasti ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari novel Anak Rantau adalah bahasa yang digunakan mudah dipahami dan mudah dimengerti. Dengan gaya bahasanya pun pembaca akan mengetahui kosakata baru dan makna kiasan novel ini. Dilihat dari segi sampulnya, novel ini dapat menarik perhatian dan minat pembaca. Ilustrasi yang dipakai pun sesuai apalagi diakhir buku terdapat peta gambaran kampung Tanjung Durian yang sangat membantu pembaca mengimajinasikan dirinya berada di kampung tersebut. Di dalam novel ini juga terdapat kata-kata motivasi untuk para pembaca untuk berbuat sesuatu hal yang positif dan bermanfaat. Kekurangannya mungkin menurut saya, peta gambaran Tanjung Durian tersebut kurang berwarna sehingga terlihat tidak terlalu jelas. Akan tetapi, secara keseluruhan novel ini sangat layak dibaca oleh semua kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Novel ini memberikan pelajaran hingga hiburan bagi orang yang rindu dengan kampung halamannya, terutama yang berada di tanah Minang. Banyak petualangan yang seru dan bermakna oleh Hepi dan kawan-kawan yang terdapat novel ini.

"Anak Rantau mengajak kita menjenguk ulang makna keluarga, persahabatan, serta akar budaya. Bak hidangan Minang yang gurih dan bikin menangih, karya A.Fuadi ini elok dibaca dan renyah dinikmati"

-Dee Lestari, penulis

"Novel ini paket lengkap spesial. Ada cerita tentang keluarga yang mengharukan, persahabatan, lingkungan hidup, bahkan juga tentang penjelasan pemberontakan besar di masa lalu lewat sudut pandang yang berbeda. Bacalah. Kalian akan merasakan petualangan seru."

-Tere Liye, penulis

"Lebih berwarna dari Negeri 5 Menara. Melalui karya terbarunya ini, Fuadi menunjukkan sebuah upaya untuk terus memperluas batas kemampuan dan imajinasinya sebagai pencerita"

-Okky Madasari, penulis

"A. Fuadi mengajak kita pulang dari rantau, bukan sekadar mengingat tetapi untuk membangkitkan lagi kekuatan kampung halaman."

-E.S. Ito, penulis


Selamat membaca❤

-RAAF










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI NOVEL "HUJAN" KARYA TERE LIYE

Kutipan Quotes Hujan Karya Tere Liye yang Mungkin "Related" dan Menyentuh Hatimu

RESENSI NOVEL "TENTANG KAMU" KARYA TERE LIYE